R. Sukarma


Reproduksi dari foto yang dibuat oleh Dr. Hidajat Sjarief,
suami dari Ny. Cicih Sukarma
R. Soekarma lahir pada tahun 1891, dan pernah bekerja di gedung Financieren (Gedung Keuangan) Jl. Lapangan Banteng Utara. Beliau menikah dengan Ny. M. Mantria yang berasal dari Sindanglaut, sekitar 16 km dari Cirebon ke arah timur.  Pasangan ini berputra 7 orang, tapi anak yang keempat meninggal waktu kecil. 

Penulis masih ingat cerita Ibu Mantria (saya memanggilnya Ema Pasundan karena pernah tinggal di Jl. Pasundan, tepatnya di Gg. H. Umar), anak yang keempat ini kalau sudah besar bercita-cita untuk bisa naik motor dengan dasi yang melambai ditiup angin. Sisilah Ny. M. Mantria dapat dilihat dalam blog berikut: Silsilah Aki Djamari.

Dari keenam anak yang ada, hanya satu pasangan yang tidak memiliki keturunan, yaitu Ny. Nani Sarsih (anak kedua), yang pernah menikah dua kali, pertama dengan A. Shumantri dari Soreang, yang kemudian sakit setelah kembali dari bertugas di Banjarmasin. Pernikahan kedua dengan Suhanda, teman dekatnya dulu, setelah suaminya yang pertama meninggal.

Uraian tentang anak yang pertama, Darma Sukarmaputra (yang juga ayah dari Penulis), dapat dilihat pada halaman (page) Darma Sukarmaputra. Anak yang ketiga (Ny. Tuti) menikah dengan Niti Amiharja, seorang pengusaha, punya tiga anak laki-laki dan tinggal di Semarang, sebelum akhirnya menetap kembali di Bandung. Anak yang keempat (Drs. Rukma) menikah dengan Ny. Titia Angkawidjaja dan memiliki empat anak. Sempat tinggal di Yogyakarta selama beberapa tahun sewaktu Drs. Rukma menjabat sebagai Direktur PT. Sari Husada. Anak yang kelima (Ny. Tati) menikah dengan Drs. R. Ruskanda Suharmaatmadja, yang merupakan saudara sepupu, Drs. Ruskanda adalah anak dari R. Suharmaatmadja, yang merupakan adik dari R. Soekarma. Mereka dikaruniai seorang anak. Anak yang keenam (Ny. Cicih Sukarma) menikah dengan Dr. Hidajat Sjarief M.Sc, dan keduanya bekerja sebagai pengajar di ITB. Pasangan ini punya satu orang anak.

R. Soekarma meninggal tahun 1964, pada saat Penulis berumur 15 tahun, setelah menderita kelumpuhan cukup lama dan tidak pernah meninggalkan tempat tidur. Masih segar dalam ingatan Penulis, Aki (panggilan kami) malam itu masih makan kerupuk sewaktu Penulis dan Ema Mantria menemani tidur malam itu, dan baru mengetahui besoknya Aki Soekarma sudah berpulang dengan tenang.

Berikut Skema Keluarga R. Soekarma (klik untuk membesarkan).



No comments:

Post a Comment